Social Icons

MIDWIFE

Pages

Minggu, 18 Desember 2011

SATUAN ACARA PENYULUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN
PEMERIKSAAN KEHAMILAN
1Latar Belakang
Kematian ibu merupakan masalah besar bagi negara berkembang. Ini berarti kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan masih memerlukan perbaikan kesehatan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu.
Menurut WHO tahun 2005, penyebab kematian ibu di dunia adalah pendarahan 25%, infeksi 14%, abortus ilegal 13%, eklampsia 12%, partus tak maju 8%, penyebab langsung lainnya 8%, dan penyebab tak langsung 20%.
Millenium Development Goals (MDGs) yang dirumuskan pada September 2000 memiliki 8 tujuan, yaitu mengentaskan kemiskinan ekstrim dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk semua, mendukung kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan, mengurangi tingkat kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya, memastikan kelestarian lingkungan, mengembangkan kemitraan untuk pembangunan. Salah satu tujuan yang tertera pada Millenium Development Goals (MDGs) adalah meningkatkan kesehatan ibu. Targetnya adalah menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga per empatnya dari tahun 1990-2015. Target MDGs adalah AKI menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup.
Pengawasan antenatal atau yang sering disebut pemeriksaan kehamilan ditujukan untuk menyiapkan baik fisik maupun mental ibu di dalam masa kehamilan dan kelahiran serta menemukan kelainan dalam kehamilan dalam waktu dini sehingga dapat diobati secepatnya. Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan secara teratur dapat menurunkan angka kecacatan dan kematian baik ibu maupun janin.
Cakupan K1 merupakan gambaran besaran ibu hamil yang melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan, untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan cakupan K4 ibu hamil adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan dengan distribusi, sekali pada triwulan pertama,sekali pada triwulan dua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil.
Berdasarkan hasil pendataan yang kami lakukan di wilayah RT 01, didapat 2 orang ibu hamil. Satu diantaranya tidak melakukan pemeriksaan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Melihat kasus tersebut, kami sebagai mahasiswa PKL kebidanan komunitas merasa perlu melakukan penyuluhan mengenai pentingnya pemeriksaan pada ibu hamil ini.   

Tujuan
1.      Tujuan Umum
Setelah penyuluhan ini diharapkan peserta dapat memahami tentang pentingnya pemeriksaan pada ibu hamil.

2.      Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan peserta mampu:
-          Menyebutkan pemeriksaan kehamilan
-          Menyebutkan manfaat pemeriksaan kehamilan
-          Menyebutkan jadwal pemeriksaan kehamilan
-          Menyebutkan jadwal pemeriksaan kehamilan menurut WHO

Pelaksanaan Kegiatan
1.      Topik atau Judul Kegiatan
Penyuluhan tentang pemeriksaan kehamilan.

2.      Sasaran atau Target
Masyarakat RT 01/RW 03 Gunung Pangilun

3.      Metode
-          Ceramah
-          Tanya jawab

4.      Media dan Alat Bantu Penyuluhan
-          Infocus
-          Laptop
-          Leaflet

5.      Waktu dan Tempat
-          Waktu       : 20.00 WIB
-          Tempat      : Mesjid AL-Faizin

6.      Pengorganisasian
-          Pembimbing Lapangan     : Hj. Miswarti, SKM
-          Pelaksana
·         Moderator                         : Kurnia Putri Mulyana
·         Penyuluh               : Anggia Murni
·         Fasilitator              : Adeveline Suija
  Elvi Muliawati
  Elisya Fitri
  Eris Dwi Desyana
  Febry Mutiariami Dahlan
  Herma Afni

Pengorganisasian dan fungsi uraian tugas:
a.       Moderator, berperan sebagai:
-          Pembuka acara
-          Memperkenalkan diri dan mahasiswa
-          Menjelaskan tujuan penyuluhan dan kontrak waktu
-          Mengevaluasi dan menutup acara

b.      Penyuluh, berperan sebagai:
-          Membacakan isi penyuluhan
-          Menjawab pertanyaan audiens saat proses penyuluhan

c.       Fasilitator, berperan sebagai:
-          Mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam proses penyuluhan.
-          Mengambil absen.
-          Membantu penyuluh untuk menjawab pertanyaan.


Kegiatan Penyuluhan
No.
Waktu
Kegiatan Mahasiswa
Kegiatan Audiens
1.
5 menit
Pembukaan
-          Mengucapkan salam
-          Memperkenalkan diri
-          Menjelaskan tujuan penyuluhan dan kontrak waktu

-          Menjawab salam
-          Mendengarkan



-          Mendengarkan
2.
15 menit
Pelaksanaan
-          Menjelaskan pengertian pemeriksaan kehamilan
-          Menjelaskan manfaat pemeriksaan kehamilan
-          Menjelaskan jadwal pemeriksaan kehamilan
-          Menjelaskan jadwal pemeriksaan kehamilan menurut WHO


-          Mendengarkan
-          Memperhatikan
-          Menjawab pertanyaan


3.
10 menit
Penutup
-          Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya
-          Melaksanakan evaluasi dengan memberikan pertanyaan
-          Menyimpulkan materi bersama peserta
-          Mengucapkan salam

-          Memberikan pertanyaan

-          Menjawab pertanyaan

-          Menjawab salam

-          Menyimpulkan materi


Kriteria Evaluasi
1.      Evaluasi Strukur
a.       Peran dan fungsi mahasiswa sesuai dengan rencana
b.      Tempat, alat dan media sesuai dengan keperluan
c.       Peserta penyuluhan, mahasiswa, alat dan peserta yang tersedia sesuai dengan penyuluhan
d.      Peserta penyuluhan dan mahasiswa mengikuti acara penyuluhan sesuai dengan setting tempat yang direncanakan

2.      Proses Evaluasi
a.       Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana
b.      90% peserta hadir mengikuti kegiatan penyuluhan
c.       Berlangsung dalam hal Tanya jawab dan diskusi bersama

3.      Evaluasi Hasil
Setelah penyuluhan diharapkan:
-          75% peserta mampu menyebutkan definisi pemeriksaan kehamilan
-          75% peserta mampu menyebutkan manfaat pemeriksaan kehamilan
-          75% peserta mampu menyebutkan jadwal pemeriksaan kehamilan
-          75% peserta mampu menyebutkan jadwal pemeriksaan kehamilan menurut WHO

Materi (Terlampir)

MATERI
PEMERIKSAAN KEHAMILAN

1.      DEFINISI PEMERIKSAAN KEHAMILAN
Pemeriksaan kehamilan adalah serangkaian pemeriksaan yang dilakukan secara berkala dari awal kehamilan hingga proses persalinan untuk memonitor kesehatan ibu dan janin agar tercapai  kehamilan yang optimal.
2.      MANFAAT PEMERIKSAAN KEHAMILAN
Pemeriksaan kehamilan ini penting karena berguna dalam :
  1. Mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu.
  2. Memonitor kesehatan ibu dan janin supaya persalinannya aman.
  3. Agar tercapainya kesehatan bayi yang optimal.
  4. Mendeteksi dan mengatasi dini komplikasi dan penyakit kehamilan yang mungkin dapat muncul misalnya :
·         Hipertensi dalam kehamilan
·         Diabetes dalam kehamilan
·         Anemia
·         Janin dengan berat badan rendah
·         Kehamilan anggur
·         Plasenta previa (ari-ari menutup jalan lahir)
·         Infeksi dalam kehamilan misalnya keputihan atau infeksi saluran kemih dll

3.      JADWAL PEMERIKSAAN KEHAMILAN
Pemeriksaan kehamilan minimal dilakukan sebanyak 4 kali yaitu :
A.    Pemeriksaan kehamilan pertama yaitu pemeriksaan kehamilan saat usia kehamilan antara 0-3 bulan. Memang biasanya ibu tidak menyadari kehamilan saat awal masa kehamilan, tetapi sangat diharapkan agar kunjungan pertama kehamilan dilakukan sebelum usia kehamilan < 12 minggu. Pemeriksaan kehamilan ini cukup dilakukan sekali dan mungkin berlangsung 30-40 menit.
Pada pemeriksaan kehamilan trimester pertama kalinya anda akan diperiksa :
·         Riwayat kesehatan
·         Penentuan usia kehamilan sebenarnya.
·         Pemeriksaan fisik secara umum misalnya tekanan darah, berat badan dan pemeriksaan fisik lainnya.
·         Pemeriksaan dalam yaitu pemeriksaan vagina dan leher rahim anda.
·         Pemeriksaan laboratorium.
Bila terdapat kelainan atau komplikasi dalam pemeriksaan fisik dan laborarium maka sebaiknya dirujuk ke dokter spesialis kandungan. Bila tidak terdapat kelainan maka pemeriksaan kehamilan tetap dapat dilakukan di bidan atau puskesmas.
B.     Pemeriksaan kehamilan kedua yaitu pemeriksaan kehamilan saat usia kehamilan antara 4-6 bulan. Biasanya kunjungan kehamilan dilakukan sebelum usia kehamilan mencapai 26 minggu. Pemeriksaan ini mungkin berlangsung 20 menit saja.
Pemeriksaan yang akan dilakukan adalah :
·         Anamnesa.
·         Pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan tekanan darah, berat badan, tinggi fundus uteri (puncak rahim), detak denyut janin dan pemeriksaan fisik menyeluruh serta pemeriksaan dalam bila pada kunjungan pertama tidak dilakukan.
·         Pemeriksaan laboratorium.

C.    Pemeriksaan kehamilan ketiga yang dilakukan saat usia kehamilan mencapai 32 minggu. Pemeriksaan ini mungkin memakan waktu 20 menit dengan komposisi pemeriksaan hampir sama dengan pemeriksaan kedua yaitu :
·         Anamnesa. Anda akan ditanyakan mengenai kondisi selama kehamilan, keluhan-keluhan yang muncul dan tanda-tanda pergerakan janin.
·         Pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan tekanan darah, berat badan, tinggi fundus uteri (puncak rahim), detak denyut janin, pemeriksaan Leopold (pemeriksaan kandungan melalui perut) dan pemeriksaan fisik menyeluruh.
·         Pemeriksaan laboratorium.

D.    Pemeriksaan kehamilan keempat. Ini merupakan pemeriksaan kehamilan terakhir dan dilakukan pada usia kehamilan antara 32-36 minggu. Pada pemeriksaan ini akan dilakukan pemeriksaan :
·         Anamnesa. Anda akan ditanyakan mengenai kondisi selama kehamilan, keluhan-keluhan yang muncul, pergerakan janin, dan tanda kontraksi rahim.
·         Pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan tekanan darah, berat badan, tinggi fundus uteri (puncak rahim), detak denyut janin, pemeriksaan Leopold (menentukan letak janin dalam kandungan),  dan pemeriksaan fisik menyeluruh.
·         Pemeriksaan laboratorium. Urinalisis, cek protein dalam urin bila tekanan darah tinggi, gula darah dan hemoglobin terutama bila kunjungan pertama anda dinyatakan anemia.
Saat pemeriksaan kehamilan keempat inilah anda akan mulai mendiskusikan pilihan persalinan yang aman sesuai dengan kondisi kehamilan.
4.      JADWAL PEMERIKSAAN KEHAMILAN MENURUT WHO
WHO sangat menyarankan agar ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan setiap 4 minggu sekali dari saat pemeriksaan kehamilan pertama kali hingga usia kehamilan 28 minggu, setiap 2 minggu sekali dari usia kehamilan 28-36 minggu dan setiap satu minggu sekali dari usia kehamilan 36 minggu hingga waktunya melahirkan.




DAFTAR PUSTAKA



Sabtu, 10 Desember 2011

Tiga Tahap Persalinan Normal

Kelahiran bayi yang berlangsung normal dibagi dalam tiga tahap atau kala. Penting sekali bagi Anda untuk mengetahui proses tersebut agar Anda bisa menyikapinya secara tepat.


Tahap pertama (pembukaan)
  • Tahap ini merupakan yang paling lama, dimulai dari kontraksi sampai saluran rahim terbuka penuh oleh kepala bayi. Pada persalinan pertama, prosesnya bisa lebih dari 18 jam, sementara pada persalinan kedua dan seterusnya antara 2-3 jam.
  • Kontraksi yang lemah namun teratur dimulai dari bagian atas rahim ke bawah sampai vagina, biasanya diawali dengan nyeri di punggung terus menjalar menjadi seperti kram di perut bawah.
  • Sedikit demi sedikit kontraksi akan semakin seringdan kencang untuk mengeluarkan mendesak kepala bayi ke mulut rahim. Setiap kontraksi berlangsung 30 sampai 60 detik. Jarak antar kontraksi adalah 10-20 menit. Rasa sakit menghilang setiap kali rahim mengendor.
  • Mulut rahim menjadi lunak, tipis dan melebar sehingga memudahkan bayi keluar dari rahim.
  • Sedikit cairan dan darah biasanya ikut menyertai proses persalinan, sebelum akhirnya pecah air ketuban.
Tahap kedua (mengedan)
  • Tahap dari pembukaan penuh sampai bayi lahir. Dalam tahap ini bayi lahir melalui mulut rahim ke vagina, lalu dikeluarkan. Tahap ini biasanya berlangsung kurang dari satu jam untuk persalinan pertama. Pada persalinan kedua, hanya sekitar 20 menit.
  • Ibu akan merasakan keinginan untuk mengedan (menekan otot perut) dan merasakan sensasi seperti orang yang ingin buang air besar. Semakin lama, dorongan mengedan itu akan semakin kuat dan sering. Bayi lalu akan keluar melalui mulut rahim.
  • Pada posisi normal di mana kepala keluar terlebih dahulu, kepala bayi berfungsi sebagai pembuka jalan. Dengan demikian, bayi dapat bernafas bahkan sebelum seluruh badan keluar dari rahim.
Tahap ketiga (plasenta)
  • Pada tahap ini plasenta (jawa: ari-ari) akan terlepas dari dinding rahim. Prosesnya biasanya terjadi 15-20 menit setelah kelahiran bayi.
  • Kontraksi rahim yang keras terus berlanjut setelah kelahiran bayi dan akan menekan pembuluh darah, mengurangi perdarahan dan menyebabkan plasenta lepas dari dinding rahim. untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tahap persalinan normal, silahkan download di  http://www.ziddu.com/download/17768665/tiga-tahap-persalinan-normal.pdf.html
 

 
Blogger Templates